Dalam dunia industri modern, roller conveyor menjadi komponen penting dalam proses pemindahan barang. Namun, memilih conveyor yang tepat tidak hanya soal jenisnya, tapi juga kapasitas yang mampu menunjang kebutuhan produksi secara optimal. Kapasitas yang tidak sesuai bisa menyebabkan bottleneck, downtime, bahkan kerusakan sistem.
Agar sistem roller conveyor dapat berfungsi maksimal, perlu dilakukan perhitungan yang tepat berdasarkan sejumlah parameter teknis dan kebutuhan operasional.
Parameter Teknis yang Perlu Diperhitungkan
Sebelum menentukan kapasitas roller conveyor, ada beberapa faktor utama yang wajib dianalisis:
1. Berat Produk (Load Weight)
Menentukan berat maksimum dan minimum barang yang akan dipindahkan. Berat ini akan mempengaruhi:
2. Ukuran Produk (Dimension of Goods)
Panjang, lebar, dan tinggi produk menentukan:
3. Kecepatan Conveyor (Conveyor Speed)
Kecepatan conveyor dihitung dalam meter per menit (m/min). Faktor ini penting untuk menyesuaikan dengan kecepatan produksi dan output harian.
4. Durasi Operasional
Apakah sistem berjalan 8 jam per hari, atau 24 jam non-stop? Durasi ini akan menentukan spesifikasi komponen dan kebutuhan maintenance.
Beban Maksimal, Kecepatan, dan Ukuran Produk: Hubungannya dengan Kapasitas
Beban Maksimal
Jika beban terlalu berat untuk kapasitas roller, maka akan terjadi deformasi (melengkung) atau kerusakan pada poros. Pastikan beban kerja di bawah kapasitas maksimum teknis yang disarankan pabrikan.
Contoh:
Jika roller conveyor memiliki kapasitas maksimal 100 kg per meter dan panjang conveyor adalah 6 meter, maka total kapasitas statis = 600 kg. Namun, untuk faktor keamanan, sebaiknya hanya dimanfaatkan 80%-90% dari total kapasitas.
Kecepatan Pemindahan
Kecepatan conveyor harus disesuaikan dengan alur produksi. Jika terlalu lambat, bisa menyebabkan antrean. Jika terlalu cepat, bisa menyebabkan barang tergelincir.
Rumus dasar:
Speed (m/min) = Panjang conveyor (m) x Jumlah siklus/jam ÷ 60
Ukuran Produk
Ukuran barang akan menentukan berapa banyak unit yang bisa ditempatkan di atas conveyor secara bersamaan. Jika ukuran produk besar, maka butuh lebar conveyor yang lebih luas dan jarak antar roller lebih pendek.
Kalkulasi Dasar Kapasitas Conveyor
Untuk menghitung kapasitas roller conveyor, berikut langkah dasarnya:
1. Hitung Berat Total Produk
Misalnya:
Total beban = 25 kg x 10 = 250 kg
2. Tentukan Panjang dan Lebar Conveyor
Misalnya:
3. Tentukan Jarak Roller
Rumus umum jarak antar roller:
Roller Pitch = 1/3 panjang produk
Jika panjang produk = 60 cm ? pitch = 20 cm ? diperlukan 25 roller
4. Tentukan Daya Motor (untuk sistem bermotor)
Daya motor biasanya dihitung berdasarkan total beban dan kecepatan conveyor menggunakan rumus teknik, atau disesuaikan dengan rekomendasi vendor.
Tips: Tambahkan faktor safety margin 10–20% dalam setiap perhitungan kapasitas untuk menghindari overload.
Contoh Penerapan di Sektor Logistik dan Pergudangan
Kasus 1: Conveyor Sortir Paket di Gudang Ekspedisi
-
Berat rata-rata paket: 10 kg
-
Target throughput: 300 paket/jam
-
Conveyor panjang: 10 meter
-
Kecepatan conveyor: 20 m/min
Dengan desain roller yang mampu menampung 15–20 paket sekaligus, sistem ini mampu mendukung proses sortir tanpa hambatan dan menghemat waktu hingga 30% dibandingkan pemindahan manual.
Kasus 2: Conveyor untuk Palet di Gudang Penyimpanan
Conveyor ini dirancang dengan struktur heavy-duty, roller besar, dan motor bertenaga tinggi untuk menjamin kelancaran distribusi antar-rak penyimpanan. Pengaturan sistem otomatis juga memungkinkan kontrol penuh terhadap kecepatan dan posisi.
Menentukan kapasitas roller conveyor yang sesuai bukan hanya soal memilih ukuran besar atau kecil. Perlu perhitungan matang terkait beban, dimensi produk, kecepatan, hingga layout ruang kerja. Dengan perencanaan dan kalkulasi yang tepat, sistem conveyor tidak hanya efisien tetapi juga tahan lama dan aman digunakan dalam jangka panjang.